Oleh: Drs. Rik Suhadi
S.Th.I
Pengasuh pondok
Babussalam Socah Jawatimur
Ma’asyiral muslimin rohimakumullah…….
Di zaman
mutakhir ini disaat Akhlaq, moralitas
manusia sdh mulai terpuruk, dan dunia sudah berada pada puncak kecanggihan ilmu
pengetahuan dan tekhnologinya, Ada 3 bentuk
prilaku yg di abaikan oleh manusia modern.
1.
Abai terhadap halal haram. Terutama dalam mengais rezeki.
Ini sesuai sabda Nabi kita
, لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ
لاَ يُبَالِى الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ ، أَمِنْ حَلاَلٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ
“Akan
datang suatu zaman di mana manusia tidak lagi peduli dari mana mereka
mendapatkan harta, apakah dari usaha yang halal atau haram.” HR. Bukhari
2.
Abai terhadap jalainan kasih sayang persaudaraan, baik dalam hal
persaudaraan yang se nasab, maupun persaudaraan seiman dan seagama.
Padahal
Allah mengajarkan bahwa orang orang yang beriman itu adalah bersaudara
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Orang-orang beriman itu sesungguhnya
bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu
itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. Qs. Al hujurot :
10
3.
Abai terhadap sunnah sunnah Rasulullah saw. Padahal Rasulullah
mengancam orang yang inkar dan membenci sunnahnya bukan ermasuk golongannya
فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِى؛ فَلَيْسَ مِنِّى».
Maka siapa yg membenci sunnahku , maka dia bukan
golonganku.
Ma’asyiral muslimin rohimakumullah…….
Tiga persoalan ini juga pernah disindir
oleh sebuah hadits yang hadits ini
oleh al-Bany di indikasikan dhoif,
sedangkan al-hakim mengatakan tsiqot
ma’mun, Ibnu Hibban mentsiqohkannya , dan hadits ini sangat bersesuaian dengan
hadits2 lain yang shohih dari Rasulullah saw, dan dalam kenyataan keseharian
peristiwa ini telah banyak terjadi terjadi.
سَيَأْتِي عَلَيْكُمْ زَمَانٌ لَا يَكُونُ فِيهِ شَيْءٌ أَعَزَّ
مِنْ ثَلَاثٍ: دِرْهَمٌ حَلَالٌ، أَوْ أَخٌ يُسْتَأْنَسُ بِهِ، أَوْ سُنَّةٌ يُعْمَلُ بِهَا».
Akan datang satu zaman kepada kalian,
pada saat itu tidak ada yang lebih agung dari tiga persoalan, 1. Dirham yang
halal, 2. Saudara yang dapat menentramkan, dan 3. Sunnah yang diamalkan.
ke 1 : “Abai
terhadap hal haram”
Rasulullah
memberikan Isyarat yang sangat tajam kepada kita bahwa nanti akan ada suatu
masa yang pada saat itu manusia dalam memperoleh hartanya dengan cara-cara yang
tidak halal, pada masa itu moralitas sudah sedemikian rusak, akhlaq dan prilaku
manusia sudah mulai hancur, dan manusia begitu tamak dan rakus akan harta
dunia, mereka tidak lagi peduli apakah dalam memperoleh hartanya itu mereka
lakukan dengan cara cara yang dihalalkan oleh Allah dan RasulNya ataukah di
peroleh dengan cara cara yang diharamkan
.
Berbagai
cara mereka lakukan untuk mendapatkan uang
, mulai dari cara yang paling kasar seperti merampok, mengkaorup, mark
ap, penggelapan, suap menyuap sampai kepada cara yang paling halus dan
tersembunyi seperti berbagai macam bentuk riba yang di poles agar
terlihat halal.
Tentang riba ini Rasulullah saw dalam
riwayat AQbu Daud dan Ibnu Majah pernah menyatakan :
لَيَأْتِيَنَّ عَلَى
النَّاسِ زَمَانٌ لاَ يَبْقَى مِنْهُمْ أَحَدٌ إِلاَّ أَكَلَ الرِّبَا فَمَنْ لَمْ
يَأْكُلْ أَصَابَهُ مِنْ غُبَارِهِ
Artinya : Sungguh akan datang pada manusia suatu masa, dimana pada masa
itu tidak ada seorangpun yang tidak makan riba, kalaupun ia tidak makan ribanya
dia akan terkena debunya.
Prediksi Rosulullah Ini memberikan pelajaran kepada kita bahwa riba akan
merata dimana-mana baik itu dalam bentuk yang jelas dan dalam bentuk yang
samar-samar. sampai-sampai Rasulullah menyatakan
kalaupun kita tidak makan riba , kita akan terkena debu-debu riba.
Prilaku riba ini
terjadi diakibatkan karena mereka berlogika bahwa jual beli itu sama
denagn riba sebagai mana firman Allah SWT :
الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا
كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ
قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ
الرِّبَا
275.
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan
seperti berdirinya orang yang kerasukan syaitan, lantaran (tekanan) penyakit
gila. keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka Berkata
(berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah Telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
Rasulullah sangat merncela prilaku riba
ini dengan menyatakan bahwa Memakan Riba
Lebih Buruk Dosanya dari Perbuatan Zina.
دِرْهَمُ رِبًا يَأْكُلُهُ الرَّجُلُ وَهُوَ
يَعْلَمُ أَشَدُّ مِنْ سِتَّةِ وَثَلاَثِيْنَ زَنْيَةً
“Satu dirham yang dimakan oleh
seseorang dari transaksi riba sedangkan dia mengetahui, lebih besar dosanya
daripada melakukan perbuatan zina sebanyak 36 kali.” (HR. Ahmad dan Al Baihaqi ,
dishahihkan al-Al-Bani)
«الرِّبَا
ثَلَاثَةٌ وَسَبْعُونَ بَابًا، أَيْسَرُهَا مِثْلُ أَنْ يَنْكِحَ الرَّجُلُ أُمَّهُ،
“Riba itu ada 73 pintu (dosa). Yang
paling ringan adalah semisal dosa seseorang yang menzinai ibu kandungnya
sendiri. ( Ibnu Majah , Shahih menurut Syaikhon )
ke 2 : “Abai
terhadap jalainan kasih sayang persaudaraan baik dalam hal persaudaraan yang
senasab, maupun persaudaraan seiman dan seagama”
Akhir-akhir
ini ukhuwah Islamiyah kita di negri ini tengah teruji, atau bahkan ada yang
sengaja membenturkan antara sesame ummat Islam, mereka sangat menginginkan
kalau umat islam tidak bersatu,
musuh-musuh Islam sangat senang jika mereka saling berseteru.
Oleh kerenanya Jangan hanya karena
Perbedaan pendapat, yg tanpa di diskusikan dengan baik, kemudian menjadikan reataknya
jalinan persaudaraan.
Jangan hanya karena berbeda warna baju lantas saling membid’ahkan satu
dengan lainnya
jangan hanya karena kita beranggapan paling benar dan paling bersih
sehingga kita mudah menyalahkan saudara yang lainnya tanpa alas an yg benar dan
jelas, sehinga sikap-sikap ini meretakkan jalinan ukhuwah Islamiyah kita.
Padahal Rasulullah telah mengajarkan
kepada kita betapa pentingnya jalinan persaudaraan, dan silaturrahim. Dan
bahkan Rasulullah mengancam dengan mengatakan “ tidak beriman salah seorang yg
tidak mencintai saudaranya.
لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ
لِنَفْسِهِ
Tidak beriman salah seorang diantara kalian
sehingga dia mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri
( HR Muslim ).
إِنَّ المُؤْمِنَ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ
بَعْضُهُ بَعْضًا» وَشَبَّكَ أَصَابِعَهُ
Sesungguhnya orang beriman yang satu bagi
orang beriman lainnya laksana satu bangunan yang sebagiannya menguatkan kepada
sebagian yang lain.dan Rasulullah menjalin jari jemarinya. HR. Bukhari
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ
فِي رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ»
Rasulullah menjelaskan tentang bahaya
memutus tali silaturrahim, sebagaimana sabda Beliau :
« لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ
قَاطِعٌ ». قَالَ ابْنُ أَبِى عُمَرَ قَالَ سُفْيَانُ يَعْنِى قَاطِعَ رَحِمٍ
tidak akan masuk surga orang yang memutus
“ berkata ibnu abi Umar , berkata sufyan, ya’ni : sipemutus jalinan kasih
sayang
ke
3 :
“Abai terhadap sunnah ”
Pada zaman itu orang2 banyak meninggalkan
sunnah , mereka lebih suka bertasyabbuh dengan kebiasaan2 diluar Islam dengan
alas an agar terlihat modern, dan mereka lebih suka berpegang dengan tradisi2
yg bertentangan dengan Islam dengan alas an melestarikan kebudayaan nenek
moyang, yang semuanya itu kebanyakan menyesatkan dan sangat mengancam keislaman
seseorang dari kemurnian beragamanya.
Rasulullah memperingatkan kita akan
terjadinya prilaku yg mengekor dan menyerupai orang-orang di luar islam :
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ لَتَتْبَعُنَّ سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ شِبْرًا شِبْرًا
وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا جُحْرَ ضَبٍّ تَبِعْتُمُوهُمْ قُلْنَا
يَا رَسُولَ اللَّهِ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Sungguh, engkau akan mengikuti tradisi orang-orang sebelum
kalian, sehasta demi sehasta, sejengkal demi sejengkal, hingga kalaulah mereka
masuk liang biawak, niscaya kalian mengikuti
mereka." Kami bertanya, "Wahai Rasulullah, Yahudi dan
nasranikah?" Nabi menjawab: "Siapa lagi kalau bukan mereka?" HR.Bukhari .
oleh karenanya kalau ada orang yang
berpegang teguh dengan sunnah pada zaman itu maka itu adalah sesuatu yg sangat
menakjubkan dan itu adalah prilaku yg agung, dan dianggap asing .
sebagaimana sabda Rasulullah saw.
إِنَّ الْإِسْلَامَ بَدَأَ غَرِيبًا، وَسَيَعُودُ غَرِيبًا، فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ»
“Sesungguhnya Islam pertama kali dianggap
asing maka ia akan kembali dianggap asing. Maka beruntunglah orang2 yg dianggap
asing “ HR. Ibnu Majah.
اقو قو هذا...............
الحمد لله حمدا كثيرا كما امر اشهد ان لا اله الا الله
يايها الذين امنوا اوصيكم واياي بتقوى الله . فقد
فاز من اتقى كما قال تعالى في القران الكريم
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ
إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون
Kesimpulan :
1.
Dalam kehidupan ini kita hendaknya waspada dan berhati2 dalam
menais rizeki Allah SWT, agar tdk
terjebak kedalam praktek riba dan cara2 y tidak dihalalkan oleh Allah SWT.
2.
Eratkan tali persaudaraan sesame kita baik persaudaraan sedarah
maupun persaudaraan sesama iman.
3.
Hidupkan sunnah denan cara mencontoh prilaku prilaku Rasulullah
Saw. Dan Ittiba’ kepada Rasulullah saw. Hindarkan diri kita dari prilaku
prilaku yg bertentangan dengan sunnah Rasulillah Saw.
.Rasulullah berpesan dengan dua peninggalan , dua pusaka yang sangat agung, yang dengan dua pusaka itu
bila dipegang kuat-kuat akan bisa terselamatkan dari kondisi2 seperti itu
terutama di era mutakhir ini yg sangat mudah seseorang menjadi tersesat karena
ketidak tahuannya mengenai petunjuk dan sunnah.
تَرَكْتُ فِيكُمْ
أَمْرَيْنِ، لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا: كِتَابَ
اللهِ , وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ صَلى الله عَلَيه وَسَلم.
Aku tinggalkan pada kalian dua perkara kalian tidak
akan tersesat selamanya selam kalian berpegang pada keduanya , Kitab Allah (
al-Qur’an ) dan Sunnah NabiNya saw ( Muwatthok Malik ).
معا شرالمسلمين . اعلموا ان الله امرنا ان
نصلي على نبيه الكريم فبدأ بنفسه قاءلا ان الله وملئكته يصلون على النبي يايها
الذين امنوا صلوا عليه وسلمواتسليما. اللهم صل على محمد ......
اللهم اغفر لنا ولجميع المسلمين والمسلمات
الاحياء منهم والاموات انك سميع قريب مجيب الدعوات . اللهم ربنا اتنا في الدنيا
حسنة وفي الاخرة خسنة وقنا عذاباالنار
عبادالله
ان الله يأمر بالعدل والاحسان وان نعمل
صالحا ونهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون فاذكرالله يذكركم
واشكره على نعمه يزدكم ولذكرالله اكبر .
0 comments:
Post a Comment