oleh : Ust. Drs. Rik Suhadi, S.Th.I (Pengasuh Pondok Babussalam Socah)
Dalam setiap
acara- acara pertemuan, terutama pertemuan para manula seringkali terdengar
obrolan asyik seputar penyakit, terutama penyakit penyakit yang sering terdapat
pada mereka. Terdengar keluhan, "cholesterol saya sekian sekian, asam urat
saya tinggi, tekanan darah saya, diabet saya, asam lambung saya, lutut saya
sudah ngilu-ngilu, penglihatan saya," ….riuh dengan nama nama penyakit dan
keluhan-keluhan….yang munkin para pembaca bisa menambah lebih banyak daftar
penyakit dan keluhan yang sering didengar…tentang kepanikan dunia yang
diguncang corona misalnya. Semua Negara –negara besar lockdown, dan bahkan
Negara sekelas Saudi Arabia, dengan Makkah Madinah-nya yang nyaris tak pernah sepi ,setiap menit
didatangi beribu ribu orang dari berbagai belahan dunia untuk datang beribadah
juga lockdown, sepi mendadak dihempas corona. Dunia menjadi sangat panik dan
ketakutan. Sekolah-sekolah mendadak diliburkan pemerintah. Dan nyaris semua
sector menjadi lumpuh tak berdaya melawan corona.
Penyakit yang
ditakutkan Rasulullah.
Nyaris tidak kita
temukan dan kita dengar orang me-ngelauhkan
orang mengeluhkan tentang penyakit “ Hasad, dendam, iri, culas, dusta, sum’ah,
ujub,riya’, nifaq, dan yang lainnya,
padahal penyakit penyakit ini telah lama bersaranga dalam dirinya. Dan salah
satu penyakit diantara penyakit-penyakit itu ada yang sangat di khawatirkan
oleh Rasulullah akan menjakiti umatnya. Pernah Suatu ketika Rasulullah berbda :
إِنَّ أَخْوَفَ مَا
أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ " قَالُوا: وَمَا الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ
يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: " الرِّيَاءُ، يَقُولُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُمْ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ: إِذَا جُزِيَ النَّاسُ بِأَعْمَالِهِمْ: اذْهَبُوا إِلَى الَّذِينَ
كُنْتُمْ تُرَاءُونَ فِي الدُّنْيَا فَانْظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ عِنْدَهُمْ جَزَاءً
"
"Sesungguhnya perkara
yang paling aku
khawatirkan menimpa kalian
adalah syirik kecil",
mereka (para sahabat)
berkata, "Wahai Rasulullah,
apa itu syirik
kecil?", beliau berkata,
"Riyaa', pada hari
kiamat tatkala manusia
dibalas amal perbuatan
mereka maka Allah
berkata kepada orang-orang
yang riyaa', "Pergilah kaliah
kepada orang-orang yang
dahulu kalian riyaa'
kepada mereka (mencari
pujian mereka -pen) semasa di dunia, maka lihatlah apakah
kalian akan mendapatkan ganjaran
kalian dari mereka? ( HR. Ahmad ).
Rasulullah tidak
meng-khawatirkan penyakit-penyakit jasmani yang akan menimpa ummatnya , karena
penyakit – penyakit ini tidak akan ditanyakan oleh Allah pada hari kiamat
kelak.
Beramal Surga
Tapi Masuk Neraka
Penyakit riyaa’
ini bisa menjadikan penderitanya walaupun dia beramal surga akan tetapi akan
dimasukkan oleh Allah kedalam panasnya api neraka. sebagaimana sabda Rasulullah
:
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu 'anhu, dia berkata : Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda : Sesungguhnya orang yang pertama kali diputuskan
perkaranya di hari kiamat adalah seseorang yang mati syahid di jalan Allah,
maka dia didatangkan, dan diperlihatkan kepadanya segala nikmat yang telah
diberikan kepadanya di dunia, lalu ia mengenalinya, maka Allah berkata
kepadanya : apa yang telah kamu lakukan dengan nikmat ini ? maka orang itu menjawab
: aku berperang di jalan-Mu sampai mati syahid, maka Allah berkata : kamu telah
berdusta, akan tetapi kamu berperang agar dikatakan bahwa kamu adalah seorang
pemberani, dan yang sedemikian itu telah diucapkan ( kamu telah dipuji-puji dst
sebagai imbalan apa yang telah kamu niatkan) , maka diperintahkan supaya dia
diseret di atas mukanya sampai dilemparkan di api neraka.
Dan seseorang
yang mempelajari ilmu dan mengajarkannya, dan menghapal al-Qur'an, lalu dia
didatangkan dan diperkenalkan kepadanya segala nikmat yang telah dikaruniakan
kepadanya di dunia, maka diapun mengenalinya, maka dikatakan kepadanya : apa
yang telah kamu lakukan dengan nikmat ini ? maka dia menjawab : aku mempelajari
ilmu dan mengajarkannya kepada orang lain, dan membaca al-Qur'an untuk-Mu. Maka
Allah berkata : kamu berdusta, akan tetapi kamu belajar dengan tujuan agar
engkau dibilang seorang alim, dan engkau membaca/menghapal al-Qur'an supaya
dibilang engkau seorang penghapal/pembaca al-Qur'an yang baik, dan semua itu
sudah dikatakan ( kamu telah mendapat pujian yang kamu harapkan sebagai imbalan
niatmu), lalu diperintahkan agar dia diseret di atas mukanya sehingga dia
dilemparkan ke api neraka,
Dan seseorang
yang Allah berikan kepadanya keluasan rizki dan diberikan kepadanya segala
macam harta, lalu dia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya segala nikmat
yang telah diberikan kepadanya dan dia mengenalinya, maka Allah berkata
kepadanya : apa yang kamu kerjakan dengan nikmat ini ? maka dia menjawab :
tidak ada suatu jalan yang Engkau suka harta yang telah Engkau berikan agar
dibelanjakan padanya kecuali aku telah membelanjakan harta itu di jalan
tersebut karena Engkau, maka Allah berkata : ”
Kamu berdusta, akan
tetapi kamu melakukan itu agar dibilang bahwa kamu adalah seorang dermawan dan
yang sedemikian itu telah dikatakan ( kamu telah mendapat pujian tersebut di
dunia sebagai imbalan dari niatmu itu ), lalu diperintahkan agar dia diseret di
atas mukanya sehingga dia dilemparkan ke api neraka.( HR.Muslim )
0 comments:
Post a Comment