oleh : Ust. Rik Suhadi, S.Th.I (Pengasuh Pondok Babussalam Socah)
JUBN ( PENGECUT )
Al-Jubn ( pengecut ) merupakan lawan kata dari
Syaja’ah ( الشجاعة ) keberanian.
Menurut Ibnu
Maskawaih “jubn “ adalah : Takut kepada hal yang tidak pantas ditakuti “. (
Tahdzibul Akhlaq ).
Prof. Yunahar Ilyas memberikan penjelasan tentang Jubn
ini adalah: “Takut menghadapi musuh, takut menyatakan kebenaran, takut gagal,
takut mengahadapi resiko, dan ketakutan-ketakutan yang lainnya”. Selanjtnya beliau mengatakan, penakut adalah
sifat yang tercela, sifat oaring-orang yang tidak benar-benar takut kepada
Allah. Pribahasa mengatakan :
من خاف الله خوّف الله منه كل شيئ ومن
لم يخف الله خوّف الله من كل شيئ
"siapa yang takut kepada Allah, Allah akan membuat segala
sesuatu takut kepadanya. Sebaliknya, siapa yang tidak takut kepda Allah, maka
Allah akan membuat ia takut kepda segala sesuatu” ( Kuliah Akhlaq ).
Jubn atau pengecut, digambarkan oleh Allah Subhaanahu Wata’ala
sebagai bentuk rasa takut, cemas disaat
akan berhadapan dengan musuh, seperti
yang terjadi pada kaumnya Nabi Musa as. Saat Nabi Musa mengajak mereka memasuki
palestina . peristiwa ini Allah abadikan dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat
21- 22
يَاقَوْمِ
ادْخُلُوا الْأَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ الَّتِي كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ وَلَا تَرْتَدُّوا
عَلَى أَدْبَارِكُمْ فَتَنْقَلِبُوا خَاسِرِينَ
Hai kaumku, masuklah ke
tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu , dan
janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi
orang-orang yang merugi. ( QS. Al-Maidah : 21 )
قَالُوا
يَامُوسَى إِنَّ فِيهَا قَوْمًا جَبَّارِينَ وَإِنَّا لَنْ نَدْخُلَهَا حَتَّى يَخْرُجُوا
مِنْهَا فَإِنْ يَخْرُجُوا مِنْهَا فَإِنَّا دَاخِلُونَ
Mereka berkata: "Hai
Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa,
sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka ke luar
daripadanya. Jika mereka ke luar daripadanya, pasti kami akan
memasukinya." ( QS. Al-Maidah 22 ).
Pengecut adalah
sifat yang paling buruk
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
شَرُّ مَا فِي الرَّجُلِ شُحٌّ هَالِعٌ
أَوْ جُبْنٌ خَالِعٌ
“ Seburuk-buruk
sifat yang ada pada seseorang adalah sifat pelit yang sangat pelit, dan sifat
pengecut yang sangat pengecut” (
Abu Daud ).
Begitu jeleknya sifat jubn ini
sampai-sampai Rasulullah berlindung dari penyakit ini sebagaimana sabda beliau :
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ
يَتَعَوَّذُ مِنْهُنَّ دُبُرَ الصَّلَاةِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ
الْجُبْنِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ وَأَعُوذُ بِكَ
مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ فَحَدَّثْتُ بِهِ
مُصْعَبًا فَصَدَّقَهُ
"Sesungghnya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berlindung dengan membaca
kalimat-kalimat tersebut pada akhir shalat (yaitu): "ALLAHUMMA INNII
A'UUDZU BIKA MINAL JUBNI WA A'UUDZU BIKA AN URADDA ILAA ARDZALIL 'UMURI WA
A'UDZU BIKA MIN FITNATID DUNYA WA A'UUDZU BIKA MIN 'ADZAABIL QOBRI"
("Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari sikap pengecut dan aku berlindung
kepada-Mu dari dikembalikan kepada serendah-rendahnya usia (pikun) dan aku
berlindung kepada-Mu dari fitnah dunia dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa
qubur") Lalu aku ceritakan hal ini kepada Mush'ab dan dia membenarkannya.”
( HR. Bukhari )
Pengecut tidak akan masuk surga
Sabda Rasulullah :
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ بَخِيلٌ وَلَا خَبٌّ وَلَا خَائِنٌ وَلَا
سَيِّئُ الْمَلَكَةِ وَأَوَّلُ مَنْ يَقْرَعُ بَابَ الْجَنَّةِ الْمَمْلُوكُونَ
إِذَا أَحْسَنُوا فِيمَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَفِيمَا
بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ مَوَالِيهِمْ
"Tidak akan masuk surga orang yang
bakhil, penipu, pengecut, dan tidak pula orang yang berperangai kasar, dan
orang yang pertama kali mengetuk pintu syurga adalah para hamba sahaya yang
bagus dalam menjalankan apa yang ada diantara mereka dan Allah Azza wa Jalla
serta apa yang ada diantara mereka dan tuannya."( HR Ahmad)
Pengecut adalah naluriah
Umar pernah menyatakan bahwa jubn adalah
naluri yang ditanamkan kedalam diri
orang yang dikehendaki oleh Allah :
أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ قَالَ كَرَمُ الْمُؤْمِنِ تَقْوَاهُ وَدِينُهُ
حَسَبُهُ وَمُرُوءَتُهُ خُلُقُهُ وَالْجُرْأَةُ وَالْجُبْنُ غَرَائِزُ يَضَعُهَا
اللَّهُ حَيْثُ شَاءَ فَالْجَبَانُ يَفِرُّ عَنْ أَبِيهِ وَأُمِّهِ وَالْجَرِيءُ
يُقَاتِلُ عَمَّا لَا يَئُوبُ بِهِ إِلَى رَحْلِهِ وَالْقَتْلُ حَتْفٌ مِنْ
الْحُتُوفِ وَالشَّهِيدُ مَنْ احْتَسَبَ نَفْسَهُ عَلَى اللَّهِ
Umar
bin Khattab berkata; "Kemuliaan seorang mukmin adalah
ketakwaannya, agamanya adalah kehormatannya, wibawanya adalah akhlaknya,
sedangkan keberanian dan jiwa pengecut adalah adalah naluri yang Allah tanamkan kepada siapa yang Ia
kehendaki. Orang yang takut akan lari dari membela bapak dan ibunya, sedang
orang yang berani akan berperang membela sesuatu yang tidak akan dibawa ke
dalam rumahnya. Gugur dalam peperangan adalah salah satu jenis kematian,
sedangkan syahid adalah orang yang menyerahkan jiwanya kepada Allah." ( HR. Malik ).
Pengecut ciri orang munafik
Orang-orang
munafik tidak mau ikut berjihad, karena lemah iman dan dalam hatinya adaperasaan ketir, sehingga membuat banyak
alasan dusta . mereka mendatangi Rasulullah dengan merangkai cerita bahwa
mereka takut tergoda oleh rayuan wanita wanita Romawi , agar dizinkan untuk
tidak ikut berperang, sehubungan dengan ini maka turunlah ayat , sebagaimana
Firman Allah :
وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ ائْذَنْ لِي
وَلَا تَفْتِنِّي أَلَا فِي الْفِتْنَةِ سَقَطُوا وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمُحِيطَةٌ بِالْكَافِرِينَ
Di antara mereka ada orang yang berkata: "Berilah saya
keizinan (tidak pergi berperang) dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus
dalam fitnah." Ketahuilah bahwa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah[645].
Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar meliputi orang-orang yang kafir. ( QS.
At-Taubah : 49 ).
Semakin menjadi rasa takutnya mereka disaat bahaya
benar-benar telah datang , namun disaat bahaya telah berlalu mereka berbalik
membuat cercaan dengan lidah yang tajam, begitulah orang-orang munafik.
Sebagaimana
yallah Firmankan dalam Al-Qur’an :
أَشِحَّةً
عَلَيْكُمْ فَإِذَا جَاءَ الْخَوْفُ رَأَيْتَهُمْ يَنْظُرُونَ إِلَيْكَ تَدُورُ أَعْيُنُهُمْ
كَالَّذِي يُغْشَى عَلَيْهِ مِنَ الْمَوْتِ فَإِذَا ذَهَبَ الْخَوْفُ سَلَقُوكُمْ بِأَلْسِنَةٍ
حِدَادٍ أَشِحَّةً عَلَى الْخَيْرِ أُولَئِكَ لَمْ يُؤْمِنُوا فَأَحْبَطَ اللَّهُ أَعْمَالَهُمْ
وَكَانَ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرًا
Mereka bakhil terhadapmu, apabila datang ketakutan (bahaya),
kamu lihat mereka itu memandang kepadamu dengan mata yang terbalik- balik
seperti orang yang pingsan karena akan mati dan apabila ketakutan telah hilang, mereka
mencaci kamu dengan lidah yang tajam, sedang mereka bakhil untuk berbuat kebaikan.
Mereka itu tidak beriman, maka Allah menghapuskan (pahala) amalnya. Dan yang
demikian itu adalah mudah bagi Allah. ( QS.
Al-Ahzab : 19 ).
Pengecut sangat dicela oleh Allah
Allah Subhaanahu wata’ala sangatlah mencela orang-orang yang
takut pergi kemedan perang karena tidak berani menghadapi musuh, sebagaimana
Firman-Nya :
أَلَمْ
تَرَ إِلَى الَّذِينَ قِيلَ لَهُمْ كُفُّوا أَيْدِيَكُمْ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا
الزَّكَاةَ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ إِذَا فَرِيقٌ مِنْهُمْ يَخْشَوْنَ
النَّاسَ كَخَشْيَةِ اللَّهِ أَوْ أَشَدَّ خَشْيَةً وَقَالُوا رَبَّنَا لِمَ كَتَبْتَ
عَلَيْنَا الْقِتَالَ لَوْلَا أَخَّرْتَنَا إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ قُلْ مَتَاعُ الدُّنْيَا
قَلِيلٌ وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ لِمَنِ اتَّقَى وَلَا تُظْلَمُونَ فَتِيلًا
Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada
mereka "Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah
sembahyang dan tunaikanlah zakat!" Setelah diwajibkan kepada mereka
berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada
manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu
takutnya. Mereka berkata: "Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan
berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang)
kepada kami sampai kepada beberapa waktu lagi?" Katakanlah:
"Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk
orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun. ( QS.
An-Nisa : 77 ).
0 comments:
Post a Comment